Selasa, 14 April 2009

Tampa Nama

Sesaat semua berubah menjadi gelap,
Mimpi-mimpi sirna begitu saja,
Yang ada hanya bayang-bayang masa lalu,
Yang tinggal hanya kenangan,
Tak ada gairah hidup lagi,
Wajah dingin tanpa expresi,
Hanya diam dan terus terdiam,
Tak mampu ucapkan sepatah kata,
Tak bisa lagi bertahan,
Ingin berlari,
Pergi dan menjauh dari kehidupan yang menjenuhkan,
Tak seorang yang bisa membantu,
Hanya diriku sendiri,
Terpenjara disebuah tempat yang sesak penuh kebisingan,
Hati merintih kesakitan,
Terpojokkan disatu sudut ruang,
Tatapan dari dunia kegelapan menyelimuti perasaan,
Seakan ingin membunuh. . . .

Selasa, 24 Februari 2009

" JeRitanKU "

Sudah 3bulan sejak kepergiannya. Hari-harikupun ku lalui tanpa dirinya, ada suatu rasa yang berbeda ketika ia sudah tak berada di sampingku lagi. Aku seolah pohon yang sedang tumbang, tak berdaya. Mengapa ia begitu cepat meninggalkanku, disaat aku sendiri belum siap tuk merelakan kepergiannya.
Ketika malam datang, saat menjelang tidur wajahnya selalu terbayang diingatanku. Akupun tak kuasa menahan tangisku bila mengingat masa-masa yang telah kulalui dengannya. Sangat sakit rasanya, namun semua hanya tinggal kenangan.
Terkadang aku berfikir tuk mencoba melupakannya tapi bagaimana bisa aku melakukannya. Melupakan orang yang sangat berharga dan sangat aku sayangi. Berdosa, aku akan merasa berdosa seumur hidupku bila melupakannya.
Jika waktu dapat kuputar kembali, aku rela bahkan sangat dan sangat rela kalau tiap hari harus diceramahi, dimarahi dan disuruh ini-itu. Sayangnya ku tak bisa berbuat apa-apa.
Pagi pun datang, aku mulai merubah raut muka yang tadinya sedih menjadi ceria. Seakan tidak ada apa-apa. Seolah aku bisa dan tegar merelakan kepergiannya. Tapi apa?? dibalik semua itu aku hanyalah gadis rapuh yang sekali tertiup angin akan tumbang. Semua ini ku lakukan karena tak ingin buat mereka sedih dengan keaadaanku. Biarlah hanya aku yang merasakan betapa pedihnya hatiku.
>Tak pernah terpikir olehku
>Tak sedikitpun ku bayangkan
>Kau pergi meninggalkanku

>Baru sebentar saja
>Kau meninggalkanku
>Rasa rindu padamu
>Kini bersarang dibenakku

>Begitu sulit ku bayangkan
>Begitu sakit ku rasakan
>Jatuh air mataku
>Menangis pilu

>Kini tinggal aku
>Termenung sendiri
>Mengingat dirimu
>Meski ku tau
>Kau tak'kan kembali

>Semakin ku coba melupakanmu
>Semakin lekat bayang dirimu
>Semakin ku mengingat dirimu
>Semakin perih rasa hatiku
>Ku tak bisa
>Ku tak biasa
>Tanpamu . . . .

Penggalan lirik lagu diatas telah mewakili perasaanku padanya...
Semoga ia merasakan kedamain ditempatnya yang sekarang...

Selasa, 10 Februari 2009

Hari yang melelahkan

Rabu, 11 februari 09. Hari yg sukar, sulit, susah pokoknya ribet. Mulai dari bangun mpe pergi kuliah. Ditambah lagi hujan mengguyur kota makassar sepanjang hari. Beginilah hidup, terkadang senang terkadang susah.

Senin, 09 Februari 2009

DUNIA KEGELAPAN

Ku berjalan d sebuah kota
Tak berpenghuni..
Ku pandangi d sekelilingku
Sunyi..Sepi...Usang
Seakan tiada kehidupan
Yang ada hanya gubuk-gubuk rapuh
Seperti kota tua

Sejauh kaki melangkah
Aku terperosok ke sebuah lembah
Lembah yang sangat gelap

Terdengar suara-suara aneh...
Awalnya aku ragu
Tapi..Ini sangat jelas dan nyata
Ku coba tuk mencarinya
Tanpa sengaja..
Mataku tertuju pada sekumpulan orang

Mereka berjubah aneh
Semuanya serba hitam
Wajahnya dingin tanpa ekspresi
Sangat misterius

Timbul pertanyaan besar di otakku. .
Apa ini ?
Siapa mereka ?
Apa yang mereka lakukan ?
Tempat apa ini ?

Ku ingin sekali mendekatinya
Namun ku tak punya cukup keberanian
Sejenak ku perhatikan gerak gerik mereka
Dan akhirnya ku menemukan sebuah kata..
Kata yang bisa menggambarkan keadaan itu
"DUNIA KEGELAPAN"

Jumat, 06 Februari 2009

Mahasiswa atau "Mahasiswa"

Kamis siang. Hari yang cerah tapi ga secerah perasaanku. Saat aku berjalan keluar ruangan seusai kuliah, aku mendengar kata yang kurang mengenakkan hati.
Tiba-tiba aku merasa panas, panas sekali. Aku pengen banget menanggapi kata-kata itu, tapi sudahlah. Itu hanya akan membuat masalah. Aku heran, ini yang namanya "Mahasiswa"??. Kata orang Mahasiswa orang yang intelek, tapi buktinya apa?. "Mereka" bisanya cuman menggonggong tanpa ada manfaat. "Mereka" harusnya lebih bersikap lebih dewasa, ga seperti anak kecil.
Mengapa mahasiswa sekarang hobinya berdemo atau tawuran yah?? Apa ga ada kerjaan lain yang lebih bermanfaat selain itu??
Aku sebagai siswa baru, belum bisa menganggap diriku sebagai Mahasiswa. Terlalu cepat rasanya bila predikat itu melekat padaku. Terus kapan aku jadi Mahasiswa?? Biarlah waktu yang menjawab semuanya. Menurutku demo boleh-boleh saja, tapi ga sampai yang merusak atau anarkis. Aku pernah bertanya pada teman, sebenarnya buat apa demo?? Katanya "demi rakyat". Apanya demi rakyat, kalo demonya anarkis sampai merusak. Awalnya mau membantu tapi ujung-ujungnya merugikan. Bagaimanapun juga, untuk memperbaiki kerusakan tadi pasti uang rakyat juga yang akan d pakai. Maka dari itu, mari kita menjadi mahasiswa dalam arti yang sebenarnya jangan menjadi mahasiswa pada umumnya. . . . .

Dimensi Hidupku

Dikeheningan malam
Ku duduk termenung sendiri
Menatap indahnya langit
Yang dipenuhi bintang
Akupun bertanya dalam hati
Apakah diantara bintang itu ada dia ??

Sesaat semua itu sirna
Awan yang cerah
Tiba-tiba berubah menjadi gelap
Seperti apa yang kurasakan

Aku berada d tengah keramaian
Tapi. . . .
Tak seorangpun yang menyapa
Seakan mereka menganggapku tak ada
Seolah kami berada di dunia yang berbeda
Apa ini hanya perasaanku ??
Atau memang benar adanya

Hujan pun turun
Aku mulai ketakutan
Ingin memberontak
Tak kuasa menahan tangis
Mengingat kejadian itu

Oh. . .Tuhan
Apa yang terjadi padaku??
Apa ini sudah takdirku ??
Apa ini nasibku ??
Sepi. .
Hampa. .
Kosong. .
Betapa menyedihkanya hidupku ini. . . .

Aku ??

Aku??? Siapa aku???
aku terlahir dari sebuah keluarga yang sangat sederhana. Sejak usia 9 bulan aku dibesarkan kakek-nenek hingga sekarang ini.Akupun terlanjur sayang dengan mereka berdua melebihi orang tuaku sendiri. Perjalanan karir pendidikan ku pun lumayan sukses. Satu hal yang sangat aku sayangkan, tiba-tiba nenek meninggalkanku tuk selamanya.Badanku terasa lemas. Aku tak kuasa tuk menahan tangis dan teriakku.Seolah ada seorang yang menusukku, sangat sakit rasanya. Sama sekali tidak pernah terbesik dibenakku dia meninggalkanku secepat itu.

Aku down, sakit karena memikirkannya.Timbul penyesalan di diriku, kenapa aku ga pulang saat nenek sakit.Sungguh menyedihkannya diriku. Aku belum sempat tuk membalas kebaikannya selama ini. "aku akan mendoakannmu setiap waktu biar kamu menjadi orang yang sukses" itulah pesan terkahir yang ia katakan padaku.

Aku menyemangati diriku sendiri, aku ga boleh larut dalam kesedihanku. Aku harus bangkit kembali tuk melanjutkan hidupku. Aku tidak sendiri, aku masih punya keluarga dan teman yang sayang padaku. Aku ingin membanggakan mereka, tak akan buat mereka kecewa.

Aku kembali dengan semangat dan jiwa baru tuk memulai hidup baru tanpa harus menghapus semua kenanganku bersamanya. Mulai dari sekarang ku akan mengubah semua sifat buruk yang ada pada diriku walaupun itu tidak semudah membalikkan telapak tangan tapi akan kucoba sekuat yang aku bisa, lebih giat belajar dan terus belajar tuk menjadi orang yang sukses. Seperti keinginanku selama ini.